27/12/2016

KONDISI KESEHATAN DI PONDOK PESANTREN NURUL FALAH KAUNGCAANG

KTI Oleh : Imam Ikhwanurudin, Aeng Khaeriah, dan Anita
Pembimbing : Drs. Muzayan, M.Ag



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkin setiap orang hidup produksi secara sosial dan ekonomois. Kesehatan juga sebagai suatu keadaan fisik ataupun mental. Dan banyak berbagai macam penyakit yang ada di Pondok Pesatren adalah yang menular yang sering ditemukan di Pondok Pesantren itu adalah penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan, dan diare. Pondok Pesantren pada dasarnya adalah usaha kesehatan yang menitik beratkan pada pengawasan struktur fisik dimana orang menggunakannya sebagai pelindung yang mempengaruhi kesehatan manusia.[1]
Pada dasarnya Pesantren merupakan asrama pendidikan Islam tradisional bagi para santri yang tinggal bersama dan belajar di bawah pengajaran Kiayi. Tempat tinggal bagi santri inilah yang disebut dengan Pondok Pesantren. Pada Pondok Pesantren yang masih bersifat tradisional biasanya para Santri kurang memperhatikan terhadap lingkungan yang ada disekitar Pondok terutama lingkungan kebersihan sehingga para santri mudah sekali terserang penyakit.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi penyakit-penyakit itu timbul salah satunya adalah kebersihan lingkungan, tidak hanya terdapat di Pondok Pesantren tetapi sudah merapat kesetiap tempat, uniknya adalah penduduk Indonesia yang mayoritas muslim belum mampu menetapkan kebersihan lingkungan sebagai sebuah dogma ataupun sebatas slogan saja, padahal secara konsep agama kebersihan merupakan bagian dari keimanan seseorang.
Untuk itu kami memilih atau mengambil judul ini dengan tema ”KONDISI KESEHATAN DI PONDOK PESANTREN NURUL FALAH KAUNGCAANG.”
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas terdapat beberapa masalah yang dapat dikaji dan diteliti yaitu :
1.    Bagaimana kondisi kesehatan para santri di Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang ?
2.    Apa akibat  timbulnya penyakit di Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang ?
3.    Bagaimana cara mengatasi penyakit di Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang ?
C. Tujuan Penelitian
1.    Untuk mengentahui tentang kondisi kesehatan di Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang
2.    Untuk mengetahui timbulnya penyakit di Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang
3.    Untuk mengetahui cara mengatasi penyakit di Pondok Pesantren
D. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
B.  Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Sistematika Penulisan
BAB II KAJAIAN TEORI
A.  Letak Geografis Pondok Pesantren
B.  Sejarah Pondok Pesantren
C. Stuktur kepengurusan Pondok Pesantren
BAB III POLA-POLA HIDUP SEHAT SANTRI DI PONDOK PESANTREN
A.  Pengertian kesehatan
B.  Fungsi kesehatan
C. Kondisi kesehatan para santri di Pesantren
D. Penyebab timbulnya penyakit di Pondok Pesantren
E.  Cara mengatasi kesehatan di Pondok Pesantren
BAB VI PENUTUP
A.  Saran
B.  Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II
KAJIAN TEORI
A.  Letak Geogerafis Pondok Pesantren
Letak Geografis Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang yaitu terletak di Desa Kaungcaang Kecamatan Cadasari Provinsi Banten. Arah Pasar Cadasari ke Pondok Pesantren Nurul Falah yaitu berjarak 4 km, dan perbatasan Pondok Pesantren Nurul Falah dari sebelah timur yaitu perbatasanya Desa Cikentrung. Disitulah Pondok Pesantren Nurul Falah didirikan dan di situ pula tempat para Santri menuntut ilmu .
B. Sejarah Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang
Pondok Pesantren berasal dari punduq (Bahasa Arab) yang artinya ruang tidur. Asrama atau wisma sederhana karena Pondok sebagai tempat menampung sederhana dari seorang pelajar atau Santri yang jauh dari tempat asalnya. Dan adapun kata Pesantren berasal dari kata Santri yang diimbuhi awalan pe- dan akhiran -en yang berarti menunjukan tempat maka artinya adalah tempat para Santri.[2]
Adapun pendiri Pondok Pesantren Nurul Falah yakni KH.Moch Chaedar Zuhri yang lahir pada tanggal 12 April 1945, yang lebih akrab di panggil Edang Mama merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Ayah Mama bernama Zuhri dan Ibu Mama bernama Ratu Mahdiyah. Perjuangan Mama yang harmonis membuat prilakunya menjadi panutan bagi masyarakat setempat.
Nama kecil Mama adalah Edang yang diberi oleh Ayah Mama yang berarti singa (melambangkan berani dan kuat), dan Zuhri berarti bunga, jadi makna dari nama Mama adalah berani memberantas kemungkaran dan menyampaikan yang hak atas agama.
Dari sisi pemikiran, perkembangan masa depan adalah langkah yang selalu Mama tempuh. Macam-macam program yang selalu dimunculkan bersifat futuristik, up toodate dan beberapa langkah lebih maju dari pemikiran-pemikiran sebelumnya. Tidak bosan-bosannya Mama selalu berbicara tentang kemajemukan ataupun tentang gejolak pondasi redativitas iman (bagaimana menetapkan agama diposisi semestinya). Kepedulian Mama mengenai dunia pendidikan. Sangatlah tinggi sehingga Mama mendirikan Pesantren. Mama lebih mengedepankan kepada pendidikan dan Pesantren. Mama mempunyai pemikiran jauh kedepan walaupun Mama seorang Kiayi . Mama ingin mendidik anak-anaknya agar mempunyai pendidikan formal dan nonformal. Sehingga mempunyai wawasan pengetahuan agama dan dunia seimbang.
KH. Moch Chaedar Zuhri adalah sosok Kiayi  kharismatik yang luar biasa dan penuh tanggung jawab berkat karya dan jasa Mama terhadap Masyarakat umum tetap terkenang serta manfaatnya masih bisa dirasakan sampai saat ini, salah satunya membaca dan mempelajari kitab-kitab klasik. Salah satunya kitab karangan Syeh Nawawi yang kemudian disampaikan kembali kepada Santri dan Masyarakat. Selain itu, Mama juga mempunyai cita-cita tinggi ingin mendirikan sebuah Pondok Pesantren.
Pertama kali Mama mendirikan Pondok Pesantren di Cimeong pada tahun 1942 pada waktu itu Pondok Pesantren belum memiliki nama, santri pertamanya adalah H. Karsa (Alm) dan H. Suriya (Alm). Setelah berdirinya Pondok Pesantren di Cimeong. Mama memindahkan ke Kaungcaang atas permintaan dari Masyarakat Kaungcaang sendiri yaitu, H. Ahyar (Alm) dan  Ki. Jasira (Alm). Karena pada masa itu keadaan Kaungcaang sebelum ada Mama keadaan Masyarakat sekitar masih dalam keadaan gelap gulita, dan belum mengenal kata ibadah. Akhirnya masyarakat meminta Mama untuk pindah ke Kaungcaang karena ada sosok pencerah yang memberikan pengajaran agama kepada Masyarakat sekitar. Setelah tinggal di Kaungcaang Mama mendirikan Pondok Pesantren yang dimiliki oleh H. Acuk (Alm) bangunan Pondok Pesantren tersebut sangat sederhana yang terbuat dari bambu yang terdiri dari tiga kobong. Pada waktu itu, letaknya sangat dekat Madrasah Aliyah (sekarang), tempat yang kurang setrategis tidak mengurangi rasa semangat belajar santri .Begitupun Mama yang takkenal lelah dalam mendidik dan membimbing para santri. Sistem belajar yang diberikan Mama kepada para santrinya lebih mengutamakan ilmu alat (Kitab).
Seiring dengan berjalanya waktu setelah menetap di Kaungcaang pada tahun 1952 Pondok Pesantren yang tadinya belum diberi nama, akhirnya diberi nama Nurul Falah yang artinya “cahaya kebahagiaan” yang merupakan cabang dari Nurul Falah Petir Serang.
Dari tahun ketahun jumlah santri semakin banyak, bukan hanya dari daerah sekitar tetap daerah lain. Dengan semakin bertambahnya jumlah  santri, ditentukan untuk mengembangkan dan menambah fasilitas sarana prasarana Pondok Pesantren, dari sisi jumlah kobong (Asrama) diperbanyak dan ditingkatkan menjadi kobong (Asrama) yang permanen seperti sampai saat ini.
C. StrukturKepengurusanPondokPesantren
Pengasuh Pondok Pesantren : Drs. Muzayan M.Ag
a.  Struktur kepengurusan di Asrama Putri (Aspi) yaitu :
Ketua Aspi                      : Siti Nuraeni
Wakilketua                      : Ade Prihatini
Sekertaris                        : Neni Yunengsih
Wakil                                : Iin Indrinyani
Bendahara                      : Nina Faraeni
Wakil                                : Robiatul Adawiyah
 Seksi Kebersihan                                Seksi Peralatan
1.  Lia Nurholisah                               1. Nurazizah
2.  Siti Rara Maliha                             2.  Nur’aeni
3.  Rika Lestari                                     3.  Siti Heni Hayani
4.  Mila Alfaeni                                    4. Miftahul Zanah
5.  Eca Ervioresa                                 5.  Iis Mulyati
Seksi Keamanan                             Seks iPendidikan
1.     Aeng Khaeriah                          1.  Indri Febriyanti
2.     Ruaidah                                     2.  Jihan Fahaika
3.     Rumdawati                                 3.  Herlina
4.     Muniah                                       4.  Siti Rohmah
5.     Eva Rojipah
b.  Struktur kepengurusan di Asrama Putra (Aspa) yaitu :
Ketua Aspa               : Muh iMaulana
Wakil ketua               : Aburijal Cili
Sekertaris                  : M. Sahrudin
Wakil                          : Arsudin
Bendahara                : M. Nurwahyudin
Wakil                          : Nurtani Hadi Setiawan
Seksi Kebersihan                            Seksi Peralatan
1.     M. Nurdiana                               1. Arif Firdaus
2.     Suhendra                                   2.  Riko Mahareja
3.     Fadilah Asnur                           3.  A. Zuhri Firdaus
Seksi Keamanan                             Seksi Pendidikan
1.     Febriansah                                1.  Dery Derajat
2.     Zeni Mubarik                             2.  Kosasih
3.     FikriNurulFalah                         3.  M. Yusuf
c.   Para Ustad dan Ustadzah yang mengajar Al-Quran di Asrama Putra dan Putri yaitu :
1.     Ust. Muzayan
2.     Ust. Uyu Zuhrufi
3.     Ustj. Yeti Herawati
4.     Ustj. Mahtumah
5.     Ustj. Muzayanah
d.  Para Ustad dan Ustadzah yang mengajar di Madrasah Diniyah Nurul Falah Kaungcaang yaitu :
1.     Drs. Muzayan M.Ag                  10.   Ust. Saepul Munir
2.     Ust. Uyu Zuhrufi                                   11.   Ust. Abdul Majid
3.     Drs. E. Baihaki Ajis                   12.   Ust. Zaenudin
4.     Ust. Muhit Azhari                      13.   Ust. Tb. Sihabudin, SH
5.     Abdurohman Fuad iS.pd         14.   Ust. Muhi Maulana
6.     M. Muhlis Faturohman            15.   Ust. Aburijal Cili
7.     Ust. Abdurosid                           16.   Ustj. Siti Nuraeni
8.     Ust. Ato Jumrata                        17.   Ustj. Neni Yunengsih
9.     Ust. Saukani                              18.   Ustj.  Sumyati







BAB III
POLA HIDUP SEHAT SANTRI DI PONDOK PESANTREN
A.  Pengertian Kesehatan
Dibawah ini terdapat beberapa pengertian kesehatan menurut para ahli antara lain sebagai berikut :
Menurut Who (World Health Organization) sehat adalah memperbaik kondisi manusia.Baik jasmani, rohani ataupun akal, sosial dan bukan semata-mata memberantas penyakit.
Majlis Ulama Indonesia ( MUI ), dalam musyawarah Nasional tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai ketahanan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan (tuntunan-Nya), dan memelihara serta mengembangkanya.
Kesehatan adalah keadaan pada makhluk hidup, guna memfungsikan seluruh organ tubuhnya secara harmonis.Untuk manusia pengertian kesehataan dapat diartikan kesempurnaan keadaan jasmani, rohani, dan sosial.
Bab-bab pokok yang terkandung dalam syariat Islam tentang kesehatan adalah sebagai berikut :
1.  Sanitation and personal hygiene (kesehatan lingkungan dan kesehatan perorangan)
Hal tersebut meliputi kebersihan badan, tangan, gigi, kuku dan rambut. Demikian juga kebersihan lingkungan, jalan , rumah, tata kota, saluran irigasi sumur serta tebing-tebingnya.
2.  Epidemialogi (preventif penyakit menular)
Hal tersebut dilakukan karantina, pemeliharaan kesehatan, tidak memasuki daerah yang terjangkit wabah penyakit juga tidak keluar dari tempat tersebut, mencuci tangan sebelum mejenguk orang sakit dan sesudahnya, berobat kedokter, dan mengikuti semua petunjuk preventif dan terapinya.
3.  Memerangi binatang melata, serangga dan hewan yang menularkan penyakit. Karenanya diperintahkan untuk membunuh tikus, kalajengking dan musang, serta membunuh serangga yang berbahaya seperti katak, kutu, dan lalat.
4.  Nutrition (Kesehatan makanan)
Masalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut :
a.    Menu makanan yang berfaidah terhadap kesehatan jasmani, seperti tumbuh-tumbuhan, daging binatang darat, daging binatang laut, segala sesuatu yang dihasilkan dari daging, madu, kurma, susu, dan semua yang bergizi.
b. Mengharamkan segala sesuatu yang berbahaya bagi     kesehatan,seperti bangkai,darah,daging babi dan lain-lain.
5.  Sex hyigiene (kesehatan sex)
Hal ini meliputi hal-hal yang berkaitan dengan sex,embrio dan pengembangannya,pendidikan sex,cara memilih istri bahkan program pendidikan tentang hubungan sex,seperti mandi setelah bersetubuh,istinja,(bersuci)setelah kencing dan buang air besar,tidak menggauli istri ketika sedang haid,tidak melakukan perzinahan,homoseks atau onani,di perbolehkan talak dan poligami dalam prespektif kesehatan bagi orang yang mampu.
6.  Mental and psychic hygiene (kesehatan mental dan jasmani)
Yakni ajaran yang dapat didapatkan untuk pencegah sebab terjadinya stres.Untuk itu Islam mengajarkan iman (percaya) kepada Allah dan bersabar dalam menghadapi berbagai penyakit yang kritis,tidak putus asa (bunuh diri), kehilangan kepercayaan atau zalim.Demikian pula Islam mengajarkan untuk tolong menolong,kasih mengasih sesama untuk meringankan beban hidupnya,Islam melarang segala sesuatu yang dapat merusak tatanan masyarakat seperti judi,riba,dan yang menimbulkan keributan. Islam juga melarang segala benda yang dapat menghilangkan kesadaran dan melemahkan intuisi,seperti khamer (minuman keras) dan sebagainya.
7.  Body bulding (bina raga)
Islam mendorong umatnya untuk memiliki keterampilan dan olahraga, seperti menunggang kuda, renang, memanah, gulat, dan perlombaan dengan segala macam olahraga yang bermanfaat.
8.  Occupational (kesehatan kerja )
Yang dimaksud dengan occupational medicine (kesehatan kerja , yaitu jaminan untuk menjaga upah pekerja, petani,atau pembantu rumah tangga, menjaga buruh dari hal-hal yang membahanyakan dalam bekerja, mengganti kerugian terhadap musibah kerja , termasuk proses pengobataan, penyembuhan, tempat tinggal yang sehat, batas jam kerja dan memberikan upah sebelum kering keringatnya.
9.  Geriatris (memelihara manula)
Geriatris merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran moderen, kedokteran Islam sebenarnya yang pertama kali mempromosikannya. Banyak ayat-ayat al-quran dan sunah Rasulullah yang memerintahkan agar memelihara ayah, ibu, nenek, dan orang-orang yang teleh lanjut usia, menghormati kekurangan mereka, sabar terhadap mereka terlebih-lebih dalam keadaan sakit.
10.  Maternal and chiled health (kesehatan ibu dan anak)
Yang dikehendaki dengan martenal and chiled health adalah pemeliharaan kesehatan Ibu secara umum, Ibu yang sedang hamil ataupun menyusui anaknya, sebagai laki-laki  tidak membebaninya dengan tugas-tugas yang berat, tidak memberi tugas berperan dimedan laga.Islam menganggap bahwa menyusui anak merupakan suatu perjuangan sama halnya jihad kaum pria, sedangkan mati ketika sedang menyusui anak sama dengan orang yang mati syahid dimedan pertempuran. Demi kesehatan anak, dan untuk membagi jarak kelahiran, biasanya menyusui dilakukan sepanjang tahun penuh.
11.  Peraturan-peraturan untuk melayani kesehatan dan dispensasi pelayanan
Islam adalah agama pertama yang memerintahkan agar tidak menyerahkan perawatan kesehatannya kecuali kepada yang ahli. Siapa yang merawat kesehatan bukan kepada ahlinya maka ia disalahkan dan harusbertanggungjawab terhadap malpraktik (kesalahan), mendorong untuk mengutamakan ilmu medis, pengobatan, dan dokter, serta tidak membatasi dengan doa untuk menyembuhkan penyakit. [3]
B. Fungsi Kesehatan
Kesehatan berfungsi untuk berfikir jenius, berfikir kedepan, berfikir untuk menjadi yang terbaik bagi diri sendiri maupun bagi oranglain. Tapi realitas sekarang berkata kesehatan berfungsi untuk mencegah penyakit, memang pernyataan ini benar tapi inti dari fungsi kesehatan ialah menggunakan waktu secara tepat dan baik.[4]
Kesehatan merupakan nikmat terbesar yang diberikan Allah Swt. Dengan kesehatan itu kita diberikan kesempatan untuk mengsyukuri dan menggunakannya dalam aktivitas atau kegiatan yang positif karena itu, sebagai mana dijelaskan dalam hadis :
اِÙ‚ْتَÙ†ِÙ…ُ Ø®َÙ…ْسًا Ù‚َبْÙ„َ Ø®َÙ…ْسٍ تَسَبَÙƒَ Ù‚َبْÙ„َ Ø´َÙ‚َÙ…ِÙƒَ 
Artinya : “Gunakanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.”
C. Kondisi Kesehatan Para Santri di Pondok Pesantren
Kondisi kesehatan di Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang  sangat bermacam-macam maupun dari Santriawan atau Santriawati. Misalnya ada yang sakit dan ada pula yang sehat, karena kesehataan ataupun sakitnya manusia itu tergantung pada diri kita sendiri. Bagaimanacara kita mengelolah kesehatan tersebut, dan memang kesehatan itu diberikan oleh Allah Swt. Adapun penyakit yaitu sebagai cobaan-cobaan pada manusia. Dan banyak berbagai macam penyakit, mulai dari gatal-gatal,cacar, penyakit kulit, sesaknafas, mag, tipus, sakit mata dan infeksi pada kuku (cantengan). Danadapun penyakit yangmenyerang batin karena banyaknya cobaan yang menerpa hati sehingga menyebabkanpikiran kosong, yang sering kali para Santri alami adalah kemasukan makhluk-makhluk halus.
Penyakit yang sering para santri alami berasal dari pola hidup para Santri sendiri dan pada dasarnya kesehatan berasal dari bagaimana para Santri mengelola lingkungannya.Ditinjau dari sisi kesehatan sebenarnya santri mendapat nilai cukup.Kondisi  kesehatan Santri itu dikatakan cukup karena kita tau bahwa Pesantren adalah tempat sederhana yang dihuni oleh beberapa orang yang melampai batas maksimal.
Perbandingan antara santri salafi dan modern adalah 95% sama jika dilihat dari kondisi kesehatan. Para santri salafi mengalami penyakit kulit begitupun para Santri modern, tetapi Santri salafi kurang pengobatan yang efektif yang tidak menjamin sampai tingkat kesembuhan, walaupun pada hakikatnya kesembuhan itu hanya milik Allah Swt. Adapun Santri modern mempunyai pengobataan efektif dan menjamin sedikit kesembuhan, Santri modern mempunyai fasilitas yang cukup seperti klinik dan apotek yang disediakan oleh pihak Pondok berbeda dengan Santri Salafi.
D. Penyebab Timbulnya Penyakit di Pondok Pesantren
Pada umumnya penyakit Pondok berasal dari Santrinya sendiri, bagai mana cara Santri mengelola lingkungannya, merapihkan asramanya dan merawat apa yang ada disekitarnya. Contoh beberapa penyakit yang ada di Pondok Pesantren yaitu sebagai berikut :
1.     Gatal-gatal disebabkan karena air yang kurang bersih, lingkungan yang kotor, pakaian yang kurang bersih atau pmemakainya secara bersamaan dan memakainya handuk dengan asal (punya orang lain)
2.    Sesak nafas disebabkan karena udara yang kurang baik, kurangnya olahraga dan olahraga yang tidak teratur ataupun kurangnya meminum air putih dan lebih banyak meminum air es.
3.    Mag disebabkan karena makan yang tidak teratur dan pola hidup yang kurang sehat.
4.    Tipus disebabkan karena bakteri salmonella thypi yang menyerang tubuh manusia, bakteri ini sangat banyak di air yang kotor dan makanan basi. Selain itu penyakit tipus ini juga dapat disebabkan karena pola hidup yang kurang sehat.
5.    Cacar disebabkan karena satu penyakit yang menular pada kontak kulit tersebut terdapat bakteri penyebab cacar.Penyakit cacar terjadi pada seumur hidup sekali.
6.    Sakit mata disebabkan karena masuknya debu kedalam mata yang menyebabkan mata menjadi merah lalu infeksi.
7.    Penyakit kulit yaitu disebabkan karena air yang kotor yang menyebabkan berbagai macam gangguan penyakit kulit. Karena air tersebut telah bercampur dengan berbagai macam  bakteri yang menyerang kulit manusia.
8.    Cantengan (infeksi pada kuku) disebabkan karena memotong kuku terlalu dalam sehingga kuku tersebut masuk atau menusuk kebagian kulit lalu menjadi lembab yang menyebabkan kuman-kuman atau bakteri masuk kedalam kulit lalu menyebabkan infeksi.
Itulah berbagai macam penyakit yang ada di Pondok Pesantren.Yang dijadikan informasi para santriawan atau santriawati untuk mengubah pola hidup yang lebih sehat.
E.  Cara Mengatasi Penyakit di Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang
Kita tahu bahwa semua penyakit bisa diatasi. Adapun cara mengatasinya adalah sebagai berikut :
a.     Gatal-gatal,cara mengatasinya menjaga air agar tetap bersih dan higienis, menjaga lingkungan agar tetap yaman dan menggunakan pakaian atau handuk tidak secara bersamaan.
b.     Sesak nafas,  mengatasinya dengan banyakmenghirup oksigen dari pada karbon dioksida, olahraga secara teratur dan meminum air putih dengan batas minimal.
c.      Mag,cara mengatasinya dengan pola makan yang teratur dan pola hidup yang sehat.
d.     Tipus,cara mengatasinya yaitu agar secepatnyamengatasi penyakit magsupaya tidak semakin parah agar tidak menimbulkan penyakit tipus.
e.     Cacar,cara mengatasinya agar tidak asal memakai pakaian atau handuk orang lain agar menjaga kebersihan yang dibutuhkan oleh badan.
f.       Sakit mata, cara mengatasinya yaitu dengan menghindari debuagar  tidak masuk kedalam matadan tidak menimbulkan infeksi pada mata.
g.     Penyakit kulit,cara mengatasinya yaitu dengan cara menjaga kebersihan air dan lingkungan agar tetap nyaman.
h.     Cantengan (infeksi pada kuku),cara mengatasinya yaitu dengan cara memotong kuku dengan hati-hati agar tidak terlalu dalam dan tidak menimbulkan infeksi.




BAB IV
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Kesehatan adalah keadaan pada makhluk hidup, guna memfungsikan seluruh organ tubuhnya secara harmonis. Adapun menurut Who (Worid Haqith Organization) sehat adalah memperbaiki kondisi manusia, rohani ataupun akal, sosial dan bukan semata-mata memberantas penyakit.
Adapun beberapa contoh penyakit yang ada di Pondok Pesantren Nurul Falah yaitu :
1.     Gatal-gatal, disebabkan karena kolam yang kurang bersih dan lingkungan yang kotor.
2.     Sesak nafas disebabkan karena udara yang kurang baik dan kurangnya olahraga.
3.     Mag, disebabkan karena makan yang kurang teratur dan pola hidup yang kurang sehat.
4.     Tipus, disebabkan karena penyakit mag yang sudah parah dan kurangnya pengobatan lalu menyebar kepenyakit tipus.
5.     Cacar, disebabkan karena satu penyakit yang menular pada kontak kulit tersebut.
6.     Sakit mata, disebabkan karena masuknya debu kedalam mata yang menyebabkan mata menjadi merah lalu infeksi.
7.     Penyakit kulit, disebabkan karena kolam yang kotor yang menyebabkan berbagai macam gangguan penyakit kulit.
8.     Cantengan (infeksipada kuku), disebabkan karena memotong kuku terlalu dalam lalu kuku tersebut menusuk ke dalam kulit, lalu kulit dan kuku tersebut infeksi.
Adapun cara mengatasi penyakit yang ada di atas adalah sebagai berikut :
1.     Gatal-gatal, cara mengatasinya menjaga kolam agar tetap bersih dan higienis, menjaga lingkungan agar tetap nyaman dan menggunakan pakaian atau handuk tidak secara bersamaan.
2.     Sesak napas, cara mengatasinya agar lebih banyak menghirup oksigen, olahraga secara teratur dan meminum air putih dengan batas maksimal.
3.     Tipus, cara mengatasinya dengan pola makan yang teratur dan pola hidup yang sehat.
4.     Cacar, cara mengatasinya agar tidak asal memakai pakaian atau  handuk orang lain dan agar menjaga kebersihan  yang dibutuhkan  oleh badan.
5.     Sakit mata, cara mengatasinya menjaga mata agar tidak kemasukan debu agar tidak menimbulkan infeksi pada mata.
6.     Cantengan (infeksi pada kuku), cara menatasinya yaitu dengan cara memotong kuku dengan hati-hati agar tidak terlalu dalam dan tidak menimbulkan infeksi.
B. Saran
1.  Pemerintah
Diharapkan bagi pemerintah supanya terlibat langsung terhadap kondisi para santri karena dengan adanya perhatian ini akan memberikan dampak fositif terhadap para santri.
2.  Santri
Diharapkan bagi para santri untuk lebih mengubah pola hidup menjadi lebih baik dan lebih menjaga tempat air, baju dan tempat tinggal. Karna akibat timbulnya penyakit di Pondok Pesantren tergantung santrinya sendiri bagaimana mengelolah kesehatan tersebut.
3.  Pondok
Diharapkan pada pihak pondok untuk lebih mengontrol santrinya supanya untuk lebih menjaga lingkungan yang ada disekitar pondok, dan mengawasi santrinya supanya tidak memakan- makanan dan minuman yang asal contohnya meminum es pada waktu pagi dan malam hari.
4.  Pembaca
Kami sebagai penulis menyarankan untuk lebih mengubah pola hidup menjadi lebih baik, lebih bersih dan nyaman ditempati. Karena kebersihan Pondok pesantren itu tergantung untuk santrinya sendiri, agar para santri lebih yaman dalam belajar.














DAFTAR PUSTAKA
Darusalam. Com.  Latar belakang masalah. Rabu 14/09/2016 09:30 WIB.
Hady Abdul Blogspot. Com. Rabu 05/10/2006 07:30 WIB.
W. Alhafidz Ahsin 2010 “ fikih kesehatan ” Amjah. Jl. Saoraya No. 18    Jakarta 13220.

www. Iqrab Ismirabika. Com. Selasa 25/10/2006 09:15 WIB.
Wawancara Muzayan, Jum’at 28/10/2016 14:15 WIB.
Wawancara Yunengsih, Neni, Sabtu 05/11/2016 14:10 WIB.
Wawancara Munir, Saepul, Senin 07/11/2016 10:15 WIB.
Wawancara Nuraeni, Siti, Selasa 01/11/2016 10:10 WIB.






Darusalam.comLatarBelakangMasalah. Rabu 13/09/2016 09.00 wib
[2]www.Iqrab Ismirabika.com 25/10/2016 09.15 wib
[3] Ahsin w. Alhafidz, M,A. 2010 “ Fikih Kesehatan” Amzah.jl. Sawo Raya No. 18 Jakarta 13220. Hlm.4
[4]Abdul Hady.blogspot. com sabtu 05/11/2016 07.30 wib

No comments: