KTI Oleh : Imam Ikhwanurudin, Aeng Khaeriah, dan Anita
Pembimbing : Drs. Muzayan, M.Ag
Pembimbing : Drs. Muzayan, M.Ag
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkin setiap orang hidup produksi
secara sosial dan ekonomois. Kesehatan juga sebagai suatu keadaan fisik ataupun
mental. Dan banyak berbagai macam penyakit yang ada di Pondok Pesatren adalah
yang menular yang sering ditemukan di Pondok Pesantren itu adalah penyakit kulit,
infeksi saluran pernapasan, dan diare. Pondok Pesantren pada dasarnya adalah
usaha kesehatan yang menitik beratkan pada pengawasan struktur fisik dimana
orang menggunakannya sebagai pelindung yang mempengaruhi kesehatan manusia.[1]
Pada dasarnya Pesantren
merupakan asrama pendidikan Islam tradisional bagi para santri yang tinggal
bersama dan belajar di bawah pengajaran Kiayi. Tempat tinggal bagi santri inilah
yang disebut dengan Pondok Pesantren. Pada Pondok Pesantren yang masih bersifat
tradisional biasanya para Santri kurang memperhatikan terhadap lingkungan yang
ada disekitar Pondok terutama lingkungan kebersihan sehingga para santri mudah
sekali terserang penyakit.
Banyak
faktor yang dapat mempengaruhi penyakit-penyakit itu timbul salah satunya adalah
kebersihan lingkungan, tidak hanya terdapat di Pondok Pesantren tetapi sudah merapat
kesetiap tempat, uniknya adalah penduduk Indonesia yang mayoritas muslim belum mampu
menetapkan kebersihan lingkungan sebagai sebuah dogma ataupun sebatas slogan saja,
padahal secara konsep agama kebersihan merupakan bagian dari keimanan seseorang.
Untuk
itu kami memilih atau mengambil judul ini dengan tema ”KONDISI KESEHATAN DI
PONDOK PESANTREN NURUL FALAH KAUNGCAANG.”
B. Rumusan Masalah
Dari
uraian di atas terdapat beberapa masalah yang dapat dikaji dan diteliti yaitu :
1. Bagaimana kondisi kesehatan para santri di
Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang ?
2. Apa akibat
timbulnya penyakit di Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang ?
3. Bagaimana cara mengatasi penyakit di Pondok
Pesantren Nurul Falah Kaungcaang ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengentahui tentang kondisi kesehatan
di Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang
2. Untuk mengetahui timbulnya penyakit di Pondok
Pesantren Nurul Falah Kaungcaang
3. Untuk mengetahui cara mengatasi penyakit di
Pondok Pesantren
D. Sistematika Penulisan
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B.
Rumusan
Masalah
C.
Tujuan
Penelitian
D.
Sistematika
Penulisan
BAB
II KAJAIAN TEORI
A. Letak Geografis Pondok Pesantren
B. Sejarah Pondok Pesantren
C. Stuktur kepengurusan Pondok Pesantren
BAB III POLA-POLA HIDUP
SEHAT SANTRI DI PONDOK PESANTREN
A. Pengertian kesehatan
B. Fungsi kesehatan
C. Kondisi kesehatan para santri di Pesantren
D. Penyebab timbulnya penyakit di Pondok
Pesantren
E. Cara mengatasi kesehatan di Pondok Pesantren
BAB VI PENUTUP
A. Saran
B. Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB
II
KAJIAN
TEORI
A. Letak Geogerafis Pondok Pesantren
Letak Geografis
Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang yaitu terletak di Desa Kaungcaang
Kecamatan Cadasari Provinsi Banten. Arah Pasar Cadasari ke Pondok Pesantren
Nurul Falah yaitu berjarak 4 km, dan perbatasan Pondok Pesantren Nurul Falah dari
sebelah timur yaitu perbatasanya Desa Cikentrung. Disitulah Pondok Pesantren
Nurul Falah didirikan dan di situ pula tempat para Santri menuntut ilmu .
B. Sejarah Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang
Pondok Pesantren berasal
dari punduq (Bahasa Arab) yang artinya ruang tidur. Asrama atau wisma sederhana
karena Pondok sebagai tempat menampung sederhana dari seorang pelajar atau Santri
yang jauh dari tempat asalnya. Dan adapun kata Pesantren berasal dari kata Santri
yang diimbuhi awalan pe- dan akhiran -en yang berarti menunjukan tempat maka
artinya adalah tempat para Santri.[2]
Adapun pendiri Pondok
Pesantren Nurul Falah yakni KH.Moch Chaedar Zuhri yang lahir pada tanggal 12
April 1945, yang lebih akrab di panggil Edang Mama merupakan anak kedua dari
lima bersaudara. Ayah Mama bernama Zuhri dan Ibu Mama bernama Ratu Mahdiyah.
Perjuangan Mama yang harmonis membuat prilakunya menjadi panutan bagi masyarakat
setempat.
Nama kecil Mama
adalah Edang yang diberi oleh Ayah Mama yang berarti singa (melambangkan berani
dan kuat), dan Zuhri berarti bunga, jadi makna dari nama Mama adalah berani memberantas
kemungkaran dan menyampaikan yang hak atas agama.
Dari sisi pemikiran,
perkembangan masa depan adalah langkah yang selalu Mama tempuh. Macam-macam
program yang selalu dimunculkan bersifat futuristik, up toodate dan beberapa
langkah lebih maju dari pemikiran-pemikiran sebelumnya. Tidak bosan-bosannya
Mama selalu berbicara tentang kemajemukan ataupun tentang gejolak pondasi redativitas
iman (bagaimana menetapkan agama diposisi semestinya). Kepedulian Mama mengenai
dunia pendidikan. Sangatlah tinggi sehingga Mama mendirikan Pesantren. Mama
lebih mengedepankan kepada pendidikan dan Pesantren. Mama mempunyai pemikiran jauh
kedepan walaupun Mama seorang Kiayi . Mama ingin mendidik anak-anaknya agar
mempunyai pendidikan formal dan nonformal. Sehingga mempunyai wawasan
pengetahuan agama dan dunia seimbang.
KH. Moch Chaedar Zuhri
adalah sosok Kiayi kharismatik yang luar
biasa dan penuh tanggung jawab berkat karya dan jasa Mama terhadap Masyarakat umum
tetap terkenang serta manfaatnya masih bisa dirasakan sampai saat ini, salah satunya
membaca dan mempelajari kitab-kitab klasik. Salah satunya kitab karangan Syeh Nawawi
yang kemudian disampaikan kembali kepada Santri dan Masyarakat. Selain itu,
Mama juga mempunyai cita-cita tinggi ingin mendirikan sebuah Pondok Pesantren.
Pertama kali Mama mendirikan
Pondok Pesantren di Cimeong pada tahun 1942 pada waktu itu Pondok Pesantren
belum memiliki nama, santri pertamanya adalah H. Karsa (Alm) dan H. Suriya
(Alm). Setelah berdirinya Pondok Pesantren di Cimeong. Mama memindahkan ke
Kaungcaang atas permintaan dari Masyarakat Kaungcaang sendiri yaitu, H. Ahyar
(Alm) dan Ki. Jasira (Alm). Karena pada
masa itu keadaan Kaungcaang sebelum ada Mama keadaan Masyarakat sekitar masih dalam
keadaan gelap gulita, dan belum mengenal kata ibadah. Akhirnya masyarakat meminta
Mama untuk pindah ke Kaungcaang karena ada sosok pencerah yang memberikan pengajaran
agama kepada Masyarakat sekitar. Setelah tinggal di Kaungcaang Mama mendirikan
Pondok Pesantren yang dimiliki oleh H. Acuk (Alm) bangunan Pondok Pesantren tersebut
sangat sederhana yang terbuat dari bambu yang terdiri dari tiga kobong. Pada waktu
itu, letaknya sangat dekat Madrasah Aliyah (sekarang), tempat yang kurang setrategis
tidak mengurangi rasa semangat belajar santri .Begitupun Mama yang takkenal lelah
dalam mendidik dan membimbing para santri. Sistem belajar yang diberikan Mama
kepada para santrinya lebih mengutamakan ilmu alat (Kitab).
Seiring dengan berjalanya
waktu setelah menetap di Kaungcaang pada tahun 1952 Pondok Pesantren yang
tadinya belum diberi nama, akhirnya diberi nama Nurul Falah yang artinya “cahaya
kebahagiaan” yang merupakan cabang dari Nurul Falah Petir Serang.
Dari tahun ketahun jumlah
santri semakin banyak, bukan hanya dari daerah sekitar tetap daerah lain.
Dengan semakin bertambahnya jumlah
santri, ditentukan untuk mengembangkan dan menambah fasilitas sarana prasarana
Pondok Pesantren, dari sisi jumlah kobong (Asrama) diperbanyak dan ditingkatkan
menjadi kobong (Asrama) yang permanen seperti sampai saat ini.
C. StrukturKepengurusanPondokPesantren
Pengasuh Pondok Pesantren : Drs. Muzayan
M.Ag
a. Struktur kepengurusan di Asrama Putri (Aspi)
yaitu :
Ketua Aspi : Siti Nuraeni
Wakilketua : Ade Prihatini
Sekertaris : Neni Yunengsih
Wakil : Iin Indrinyani
Bendahara : Nina Faraeni
Wakil : Robiatul Adawiyah
Seksi Kebersihan Seksi Peralatan
1. Lia Nurholisah 1. Nurazizah
2. Siti Rara Maliha 2.
Nur’aeni
3. Rika Lestari 3. Siti Heni Hayani
4. Mila Alfaeni 4.
Miftahul Zanah
5. Eca Ervioresa 5. Iis Mulyati
Seksi
Keamanan Seks iPendidikan
1. Aeng Khaeriah 1. Indri Febriyanti
2. Ruaidah 2. Jihan Fahaika
3. Rumdawati 3. Herlina
4. Muniah 4. Siti Rohmah
5. Eva Rojipah
b. Struktur kepengurusan di Asrama Putra (Aspa)
yaitu :
Ketua
Aspa : Muh iMaulana
Wakil
ketua : Aburijal Cili
Sekertaris : M. Sahrudin
Wakil : Arsudin
Bendahara : M. Nurwahyudin
Wakil : Nurtani Hadi
Setiawan
Seksi Kebersihan Seksi Peralatan
1. M. Nurdiana 1.
Arif Firdaus
2. Suhendra 2. Riko Mahareja
3. Fadilah Asnur 3. A. Zuhri Firdaus
Seksi
Keamanan Seksi
Pendidikan
1. Febriansah 1. Dery Derajat
2. Zeni Mubarik 2. Kosasih
3. FikriNurulFalah 3. M.
Yusuf
c. Para Ustad dan Ustadzah yang mengajar
Al-Quran di Asrama Putra dan Putri yaitu :
1. Ust. Muzayan
2. Ust. Uyu Zuhrufi
3. Ustj. Yeti Herawati
4. Ustj. Mahtumah
5. Ustj. Muzayanah
d. Para Ustad dan Ustadzah yang mengajar di
Madrasah Diniyah Nurul Falah Kaungcaang yaitu :
1. Drs. Muzayan M.Ag 10. Ust.
Saepul Munir
2. Ust. Uyu Zuhrufi 11. Ust. Abdul Majid
3. Drs. E. Baihaki Ajis 12. Ust. Zaenudin
4. Ust. Muhit Azhari 13. Ust.
Tb. Sihabudin, SH
5. Abdurohman Fuad iS.pd 14. Ust. Muhi
Maulana
6. M. Muhlis Faturohman 15. Ust. Aburijal
Cili
7. Ust. Abdurosid 16.
Ustj. Siti Nuraeni
8. Ust. Ato Jumrata 17.
Ustj. Neni Yunengsih
9. Ust. Saukani 18. Ustj.
Sumyati
BAB III
POLA HIDUP SEHAT SANTRI DI
PONDOK PESANTREN
A. Pengertian Kesehatan
Dibawah
ini terdapat beberapa pengertian kesehatan menurut para ahli antara lain
sebagai berikut :
Menurut
Who (World Health Organization) sehat adalah memperbaik kondisi manusia.Baik
jasmani, rohani ataupun akal, sosial dan bukan semata-mata memberantas
penyakit.
Majlis
Ulama Indonesia ( MUI ), dalam musyawarah Nasional tahun 1983 merumuskan
kesehatan sebagai ketahanan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang dimiliki
manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan
(tuntunan-Nya), dan memelihara serta mengembangkanya.
Kesehatan
adalah keadaan pada makhluk hidup, guna memfungsikan seluruh organ tubuhnya
secara harmonis.Untuk manusia pengertian kesehataan dapat diartikan
kesempurnaan keadaan jasmani, rohani, dan sosial.
Bab-bab
pokok yang terkandung dalam syariat Islam tentang kesehatan adalah sebagai
berikut :
1. Sanitation and personal hygiene
(kesehatan lingkungan dan kesehatan perorangan)
Hal tersebut meliputi
kebersihan badan, tangan, gigi, kuku dan rambut. Demikian juga kebersihan
lingkungan, jalan , rumah, tata kota, saluran irigasi sumur serta
tebing-tebingnya.
2. Epidemialogi
(preventif penyakit menular)
Hal tersebut
dilakukan karantina, pemeliharaan kesehatan, tidak memasuki daerah yang
terjangkit wabah penyakit juga tidak keluar dari tempat tersebut, mencuci
tangan sebelum mejenguk orang sakit dan sesudahnya, berobat kedokter, dan
mengikuti semua petunjuk preventif dan terapinya.
3. Memerangi binatang melata, serangga dan hewan
yang menularkan penyakit. Karenanya diperintahkan untuk membunuh tikus,
kalajengking dan musang, serta membunuh serangga yang berbahaya seperti katak,
kutu, dan lalat.
4. Nutrition
(Kesehatan makanan)
Masalah ini terbagi
menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut :
a. Menu makanan yang berfaidah terhadap
kesehatan jasmani, seperti tumbuh-tumbuhan, daging binatang darat, daging
binatang laut, segala sesuatu yang dihasilkan dari daging, madu, kurma, susu,
dan semua yang bergizi.
b. Mengharamkan segala sesuatu yang berbahaya
bagi kesehatan,seperti
bangkai,darah,daging babi dan lain-lain.
5. Sex hyigiene
(kesehatan sex)
Hal ini meliputi hal-hal yang berkaitan dengan sex,embrio
dan pengembangannya,pendidikan sex,cara memilih istri bahkan program pendidikan
tentang hubungan sex,seperti mandi setelah bersetubuh,istinja,(bersuci)setelah
kencing dan buang air besar,tidak menggauli istri ketika sedang haid,tidak
melakukan perzinahan,homoseks atau onani,di perbolehkan talak dan poligami
dalam prespektif kesehatan bagi orang yang mampu.
6. Mental and psychic hygiene
(kesehatan mental dan jasmani)
Yakni ajaran yang
dapat didapatkan untuk pencegah sebab terjadinya stres.Untuk itu Islam
mengajarkan iman (percaya) kepada Allah dan bersabar dalam menghadapi berbagai
penyakit yang kritis,tidak putus asa (bunuh diri), kehilangan kepercayaan atau
zalim.Demikian pula Islam mengajarkan untuk tolong menolong,kasih mengasih
sesama untuk meringankan beban hidupnya,Islam melarang segala sesuatu yang
dapat merusak tatanan masyarakat seperti judi,riba,dan yang menimbulkan
keributan. Islam juga melarang segala benda yang dapat menghilangkan kesadaran
dan melemahkan intuisi,seperti khamer (minuman keras) dan sebagainya.
7. Body bulding
(bina raga)
Islam mendorong
umatnya untuk memiliki keterampilan dan olahraga, seperti menunggang kuda,
renang, memanah, gulat, dan perlombaan dengan segala macam olahraga yang
bermanfaat.
8. Occupational
(kesehatan kerja )
Yang
dimaksud dengan occupational medicine (kesehatan kerja , yaitu jaminan untuk
menjaga upah pekerja, petani,atau pembantu rumah tangga, menjaga buruh dari
hal-hal yang membahanyakan dalam bekerja, mengganti kerugian terhadap musibah
kerja , termasuk proses pengobataan, penyembuhan, tempat tinggal yang sehat,
batas jam kerja dan memberikan upah sebelum kering keringatnya.
9. Geriatris
(memelihara manula)
Geriatris merupakan
salah satu cabang ilmu kedokteran moderen, kedokteran Islam sebenarnya yang
pertama kali mempromosikannya. Banyak ayat-ayat al-quran dan sunah Rasulullah
yang memerintahkan agar memelihara ayah, ibu, nenek, dan orang-orang yang teleh
lanjut usia, menghormati kekurangan mereka, sabar terhadap mereka
terlebih-lebih dalam keadaan sakit.
10. Maternal and chiled health
(kesehatan ibu dan anak)
Yang dikehendaki
dengan martenal and chiled health adalah pemeliharaan kesehatan Ibu secara
umum, Ibu yang sedang hamil ataupun menyusui anaknya, sebagai laki-laki tidak membebaninya dengan tugas-tugas yang berat,
tidak memberi tugas berperan dimedan laga.Islam menganggap bahwa menyusui anak
merupakan suatu perjuangan sama halnya jihad kaum pria, sedangkan mati ketika
sedang menyusui anak sama dengan orang yang mati syahid dimedan pertempuran.
Demi kesehatan anak, dan untuk membagi jarak kelahiran, biasanya menyusui
dilakukan sepanjang tahun penuh.
11. Peraturan-peraturan untuk melayani kesehatan
dan dispensasi pelayanan
Islam adalah agama
pertama yang memerintahkan agar tidak menyerahkan perawatan kesehatannya kecuali
kepada yang ahli. Siapa yang merawat kesehatan bukan kepada ahlinya maka ia
disalahkan dan harusbertanggungjawab terhadap malpraktik (kesalahan), mendorong
untuk mengutamakan ilmu medis, pengobatan, dan dokter, serta tidak membatasi
dengan doa untuk menyembuhkan penyakit. [3]
B. Fungsi Kesehatan
Kesehatan berfungsi
untuk berfikir jenius, berfikir kedepan, berfikir untuk menjadi yang terbaik
bagi diri sendiri maupun bagi oranglain. Tapi realitas sekarang berkata
kesehatan berfungsi untuk mencegah penyakit, memang pernyataan ini benar tapi
inti dari fungsi kesehatan ialah menggunakan waktu secara tepat dan baik.[4]
Kesehatan merupakan nikmat terbesar yang diberikan Allah
Swt. Dengan kesehatan itu kita diberikan kesempatan untuk mengsyukuri dan
menggunakannya dalam aktivitas atau kegiatan yang positif karena itu, sebagai
mana dijelaskan dalam hadis :
اِÙ‚ْتَÙ†ِÙ…ُ Ø®َÙ…ْسًا Ù‚َبْÙ„َ Ø®َÙ…ْسٍ
تَسَبَÙƒَ Ù‚َبْÙ„َ Ø´َÙ‚َÙ…ِÙƒَ
Artinya
: “Gunakanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.”
C. Kondisi Kesehatan Para Santri di Pondok
Pesantren
Kondisi kesehatan di Pondok Pesantren Nurul
Falah Kaungcaang sangat bermacam-macam
maupun dari Santriawan atau Santriawati. Misalnya ada yang sakit dan ada pula
yang sehat, karena kesehataan ataupun sakitnya manusia itu tergantung pada diri
kita sendiri. Bagaimanacara kita mengelolah kesehatan tersebut, dan memang
kesehatan itu diberikan oleh Allah Swt. Adapun penyakit yaitu sebagai
cobaan-cobaan pada manusia. Dan banyak berbagai macam penyakit, mulai dari
gatal-gatal,cacar, penyakit kulit, sesaknafas, mag, tipus, sakit mata dan
infeksi pada kuku (cantengan). Danadapun penyakit yangmenyerang batin karena
banyaknya cobaan yang menerpa hati sehingga menyebabkanpikiran kosong, yang
sering kali para Santri alami adalah kemasukan makhluk-makhluk halus.
Penyakit
yang sering para santri alami berasal dari pola hidup para Santri sendiri dan
pada dasarnya kesehatan berasal dari bagaimana para Santri mengelola
lingkungannya.Ditinjau dari sisi kesehatan sebenarnya santri mendapat nilai
cukup.Kondisi kesehatan Santri itu
dikatakan cukup karena kita tau bahwa Pesantren adalah tempat sederhana yang
dihuni oleh beberapa orang yang melampai batas maksimal.
Perbandingan
antara santri salafi dan modern adalah 95% sama jika dilihat dari kondisi
kesehatan. Para santri salafi mengalami penyakit kulit begitupun para Santri
modern, tetapi Santri salafi kurang pengobatan yang efektif yang tidak menjamin
sampai tingkat kesembuhan, walaupun pada hakikatnya kesembuhan itu hanya milik Allah
Swt. Adapun Santri modern mempunyai pengobataan efektif dan menjamin sedikit
kesembuhan, Santri modern mempunyai fasilitas yang cukup seperti klinik dan
apotek yang disediakan oleh pihak Pondok berbeda dengan Santri Salafi.
D. Penyebab Timbulnya Penyakit di Pondok
Pesantren
Pada umumnya penyakit
Pondok berasal dari Santrinya sendiri, bagai mana cara Santri mengelola
lingkungannya, merapihkan asramanya dan merawat apa yang ada disekitarnya.
Contoh beberapa penyakit yang ada di Pondok Pesantren yaitu sebagai berikut :
1. Gatal-gatal disebabkan karena air yang kurang
bersih, lingkungan yang kotor, pakaian yang kurang bersih atau pmemakainya
secara bersamaan dan memakainya handuk dengan asal (punya orang lain)
2. Sesak nafas disebabkan karena udara yang
kurang baik, kurangnya olahraga dan olahraga yang tidak teratur ataupun
kurangnya meminum air putih dan lebih banyak meminum air es.
3. Mag disebabkan karena makan yang tidak
teratur dan pola hidup yang kurang sehat.
4. Tipus disebabkan karena bakteri salmonella
thypi yang menyerang tubuh manusia, bakteri ini sangat banyak di air yang kotor
dan makanan basi. Selain itu penyakit tipus ini juga dapat disebabkan karena
pola hidup yang kurang sehat.
5. Cacar disebabkan karena satu penyakit yang
menular pada kontak kulit tersebut terdapat bakteri penyebab cacar.Penyakit
cacar terjadi pada seumur hidup sekali.
6. Sakit mata disebabkan karena masuknya debu
kedalam mata yang menyebabkan mata menjadi merah lalu infeksi.
7. Penyakit kulit yaitu disebabkan karena air
yang kotor yang menyebabkan berbagai macam gangguan penyakit kulit. Karena air
tersebut telah bercampur dengan berbagai macam
bakteri yang menyerang kulit manusia.
8. Cantengan (infeksi pada kuku) disebabkan
karena memotong kuku terlalu dalam sehingga kuku tersebut masuk atau menusuk
kebagian kulit lalu menjadi lembab yang menyebabkan kuman-kuman atau bakteri
masuk kedalam kulit lalu menyebabkan infeksi.
Itulah berbagai macam
penyakit yang ada di Pondok Pesantren.Yang dijadikan informasi para santriawan
atau santriawati untuk mengubah pola hidup yang lebih sehat.
E. Cara Mengatasi Penyakit di Pondok Pesantren
Nurul Falah Kaungcaang
Kita tahu bahwa semua penyakit bisa diatasi. Adapun cara
mengatasinya adalah sebagai berikut :
a. Gatal-gatal,cara mengatasinya menjaga air
agar tetap bersih dan higienis, menjaga lingkungan agar tetap yaman dan
menggunakan pakaian atau handuk tidak secara bersamaan.
b. Sesak nafas,
mengatasinya dengan banyakmenghirup oksigen dari pada karbon dioksida,
olahraga secara teratur dan meminum air putih dengan batas minimal.
c. Mag,cara mengatasinya dengan pola makan yang
teratur dan pola hidup yang sehat.
d. Tipus,cara mengatasinya yaitu agar
secepatnyamengatasi penyakit magsupaya tidak semakin parah agar tidak
menimbulkan penyakit tipus.
e. Cacar,cara mengatasinya agar tidak asal
memakai pakaian atau handuk orang lain agar menjaga kebersihan yang dibutuhkan
oleh badan.
f. Sakit mata, cara mengatasinya yaitu dengan
menghindari debuagar tidak masuk kedalam
matadan tidak menimbulkan infeksi pada mata.
g. Penyakit kulit,cara mengatasinya yaitu dengan
cara menjaga kebersihan air dan lingkungan agar tetap nyaman.
h. Cantengan (infeksi pada kuku),cara
mengatasinya yaitu dengan cara memotong kuku dengan hati-hati agar tidak
terlalu dalam dan tidak menimbulkan infeksi.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan adalah keadaan
pada makhluk hidup, guna memfungsikan seluruh organ tubuhnya secara harmonis. Adapun
menurut Who (Worid Haqith Organization) sehat adalah memperbaiki kondisi manusia,
rohani ataupun akal, sosial dan bukan semata-mata memberantas penyakit.
Adapun beberapa contoh
penyakit yang ada di Pondok Pesantren Nurul Falah yaitu :
1. Gatal-gatal, disebabkan karena kolam yang
kurang bersih dan lingkungan yang kotor.
2. Sesak nafas disebabkan karena udara yang
kurang baik dan kurangnya olahraga.
3. Mag, disebabkan karena makan yang kurang teratur
dan pola hidup yang kurang sehat.
4. Tipus, disebabkan karena penyakit mag yang
sudah parah dan kurangnya pengobatan lalu menyebar kepenyakit tipus.
5. Cacar, disebabkan karena satu penyakit yang
menular pada kontak kulit tersebut.
6. Sakit mata, disebabkan karena masuknya debu kedalam
mata yang menyebabkan mata menjadi merah lalu infeksi.
7. Penyakit kulit, disebabkan karena kolam yang
kotor yang menyebabkan berbagai macam gangguan penyakit kulit.
8. Cantengan (infeksipada kuku), disebabkan karena
memotong kuku terlalu dalam lalu kuku tersebut menusuk ke dalam kulit, lalu kulit
dan kuku tersebut infeksi.
Adapun cara mengatasi
penyakit yang ada di atas adalah sebagai berikut :
1. Gatal-gatal, cara mengatasinya menjaga kolam agar
tetap bersih dan higienis, menjaga lingkungan agar tetap nyaman dan menggunakan
pakaian atau handuk tidak secara bersamaan.
2. Sesak napas, cara mengatasinya agar lebih banyak
menghirup oksigen, olahraga secara teratur dan meminum air putih dengan batas maksimal.
3. Tipus, cara mengatasinya dengan pola makan
yang teratur dan pola hidup yang sehat.
4. Cacar, cara mengatasinya agar tidak asal memakai
pakaian atau handuk orang lain dan agar
menjaga kebersihan yang dibutuhkan oleh badan.
5. Sakit mata, cara mengatasinya menjaga mata
agar tidak kemasukan debu agar tidak menimbulkan infeksi pada mata.
6. Cantengan (infeksi pada kuku), cara
menatasinya yaitu dengan cara memotong kuku dengan hati-hati agar tidak terlalu
dalam dan tidak menimbulkan infeksi.
B. Saran
1. Pemerintah
Diharapkan bagi pemerintah
supanya terlibat langsung terhadap kondisi para santri karena dengan adanya
perhatian ini akan memberikan dampak fositif terhadap para santri.
2. Santri
Diharapkan bagi para santri
untuk lebih mengubah pola hidup menjadi lebih baik dan lebih menjaga tempat
air, baju dan tempat tinggal. Karna akibat timbulnya penyakit di Pondok
Pesantren tergantung santrinya sendiri bagaimana mengelolah kesehatan tersebut.
3. Pondok
Diharapkan pada pihak pondok
untuk lebih mengontrol santrinya supanya untuk lebih menjaga lingkungan yang
ada disekitar pondok, dan mengawasi santrinya supanya tidak memakan- makanan
dan minuman yang asal contohnya meminum es pada waktu pagi dan malam hari.
4. Pembaca
Kami sebagai penulis
menyarankan untuk lebih mengubah pola hidup menjadi lebih baik, lebih bersih
dan nyaman ditempati. Karena kebersihan Pondok pesantren itu tergantung untuk
santrinya sendiri, agar para santri lebih yaman dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Darusalam. Com. Latar belakang masalah. Rabu
14/09/2016 09:30 WIB.
Hady Abdul Blogspot. Com. Rabu
05/10/2006 07:30 WIB.
W.
Alhafidz Ahsin 2010 “ fikih kesehatan ” Amjah. Jl. Saoraya No. 18 Jakarta 13220.
www. Iqrab Ismirabika. Com. Selasa 25/10/2006
09:15 WIB.
Wawancara Muzayan, Jum’at 28/10/2016 14:15
WIB.
Wawancara Yunengsih, Neni, Sabtu 05/11/2016
14:10 WIB.
Wawancara Munir, Saepul, Senin 07/11/2016
10:15 WIB.
Wawancara Nuraeni, Siti, Selasa 01/11/2016
10:10 WIB.
No comments:
Post a Comment