KTI Oleh : Arsudin, Nur'aeni dan Siti Soleha
Pembimbing : Asep Hermawan, S.Pd.I, M.Pd.I
Pembimbing : Asep Hermawan, S.Pd.I, M.Pd.I
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Setiap manusia pasti
mengenal yang namanya kurikulum sekalipun orang
yang memandang kurikulum sebagai landasan berpikir, orang yang sangat
diperlukan dalam peraktek bahkan ada yang beranggapan kurikulum itu tidak
penting dalam kehidupan manusia.
Namun kurikulum juga
merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan, tanpa
adanya kurikulum yang baik dan tepat maka akan sulit dalam mencapai tujuan dan
saran tujuan pendidikan yang telah dicita-citakan oleh suatu lembaga pendidikan,
baik formal maupun nonformal karena segala sesuatu yang harus ada managemen
bisa ingin menghasilkan yang baik, sesuai dengan yang diharapkan contohnya
pondok pesantren. Pondok pesantren
merupakan lembaga pendidikan umat Islam yang paling tua yang berpungsi sebagai
pusat benteng pertahanan umat Islam, pusat dakwah dan pusat pengembangan
masyarakat Islam di Indonesia
Setiap kelompok
masyarakat atau ahli pendidikan dapat mempunyai penafsiran yang berbeda tentang
pengertian Kurikulum berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh para ahli
kurikulum adalah dapat ditinjau dari dua sisi yang berbeda yaitu menurut
pandangan lama dan pandangan baru.
Dalam undang–undang
No 20 tahun 2003 kurikulum adalah bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembalajaran untuk mencapai tujuan pendidikan “ ( BAB
I pasal I ayat 9 ) [1]
Menurut pengembangan
kurikulum pesantren tradisional sangat di tentukan seorang kiai, sehingga
nilai-nilai multikultural terutama nilai demokrasi dan keadilan agaknya tidak
ditemukan dalam pengembangan kurikulum Pondok Pesantren.
Dari uraian latar belakang masalah di atas maka kami tertarik untuk mengangkat judul “Analisis
kurikulum Pondok Pesantren”
(Studi di pondok pesantren Nurul Falah Kaungcaang).
B. Rumusan
Masalah
Rumusan masalah
adalah usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan penelitian apa saja
yang perlu dijawab atau dicarikan jalan pemecahan masalahnya.[2]
Dari uraian di atas
terdapat beberapa masalah yang dapat dikaji yang diteliti yaitu :
1. Bagaimana sejarah berdirinya Pondok Pesantren
Nurul Falah Kaungcaang?
2. Bagaimana kurikulum di Pondok Pesantren Nurul
Falah Kaungcaang?
3. Apa metode pembelajaran di Pondok Pesantren
Nurul Falah Kaungcaang?
C. Tujuan
penelitian
Tujuan penelitian adalah sebagai
bahan melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitian dalam bentuk Karya
Tulis Ilmiah yang sistematis dan metode logis [3]
1. Untuk mengetahui berdirinya Pondok Pesantren
Nurul Falah Kaungcaang
2.
Untuk
mengetahui Kurikulum di Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang
3.
Untuk
mengetahui Metode Pembelajaran di Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang
D. Sistematika
Penulisan
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Sistematika Penulisan
BAB
II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Kurikulum
B. Pengertian Pondok Pesantren
BAB III ANALISIS KURIKULUM PONDOK PESANTREN
(Studi di Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang)
A. Sejarah Pondok Pesantren Nurul Falah
Kaungcaang
B. Metode Pembelajaran di Pondok Pesantren Nurul
Falah Kaungcaang
C. Kurikulum di Pondok Pesantren Nurul Falah
Kaungcaang
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-Saran
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat mata pelajaran dan program pendidikan
yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggaraan pendidikan yang berisi
rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode
jenjang pendidikan, penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan
keadaan dan kemampuan peserta didik, kurikulum juga biasanya disesuaikan dengan
tujuan agar peserta didik supaya memahami makna yang disampaikan.
Secara etimologi
kurikulum dalam bahasa inggris “Curriculum” yang berasal dari bahasa
yunani yaitu “Curir“ yang berarti pelari dan “curere” yang
berarti tempat berpacu “Tidak heran dilihat dari arti harfiahnya istilah
kurikulum pada awalnya digunakan dalam dunia
olahraga seperti diperhatikan “pelari dan tempat berpacu” yang
mengatakan kita mengingat pada jenis olahraga-olahraga atletik.
Adapun pengertian
kurikulum menurut istilah yaitu kurikulum berawal dari makna “Curir” dan
“curere” kurikulum berdasarkan
istilah
diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari awal sampai akhir untuk memperoleh kemenangan
dari pengertian tersebut dapat diartikan sebagi sejumlah mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh seorang siswa atau santri dari awal hingga akhir program
demi memproleh pendidikan atau ijazah.
Menurut UUD 20 tahun
2003 kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi,
dan bahan pelajaran serta tata cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
(BAB I pasal I ayat 19 ).[4]
Dari kajian sejarah
kurikulum, kami mengetahui beberapa hal yang menjadi sumber atau landasan inti
penyusunan kurikulum,
pengembangan kurikulum pertama bertolak dari pekerjaan dan kehidupan orang
dewasa, kurikulum terutama isi kurikulum berdasarkan kurikulumnya atas hasil
analisisnya, dalam pengembangan kurikulum selanjutnya semua unsur kebudayan,
hidup dalam lingkungan budaya dan turut menciptakan budaya untuk dapat hidup
dalam lingkungan budaya ia harus mepelajari lingkungan budaya maka budaya
menjadi sumber utama isi kurikulum budaya ini mencakup semua disiplin, ilmu
yang telah ditemukan dan dikembangkan para pakar, nilai-nilai adat istiadat perilaku
benda-benda dan lain-lain.[5]
a. Jenis-jenis kurikulum
Jika dilihat dari
sudut guru dari pengembangan kurikulum di kenal jenis-jenis kurikulum sebagai
berikut.
1. Open kurikulum
(kurikulum terbuka) artinya kurikulum guru, guru memiliki kebebasan untuk mengembangkan
kurikulum sesuai dengan keinginan dan kemampuannya.
2. Clost Curriculum
(kurikulum tertutup) artinya kurikulum sudah di tentukan secara pasti mulai
tujuan materi metode dan evaluasinya, Sehingga guru tinggal melaksanakan apa
adanya.
3. Gurde Curriculum
(kurikulum terbimbing) artinya setengah terbuka setengah tertutup rambu-rambu
pengajaran telah di tentukan dalam kurikulum akan tetapi guru masih diberi
kemungkinan untuk mengembangkan lebih lanjut dalam kelas.
B. Pengertian
Pondok pesantren
Pesantren merupakan
suatu lembaga pendidikan Islam yang berkembang di Indonesia dimana kiai dan
santri hidup bersama dalam suatu asrama yang memiliki bilik-bilik kamar sebagai
ciri ensensialnya dengan berdasarkan alat agama Islam pondok pesantren
mempunyai lima elemen dasar yaitu pondok, masjid, pengajaran kitab-kitab
klasik, santri dan kiai kelima elemen di atas merupakan elemen dasar yang
dimiliki sebuah pesantren dikatakan lengkap apabila telah memiliki kelima
elemen di atas dan masing-masing mempunyai fungsi tersendiri, dalam pembinaan santri
memulai kegiatan yang diselengarakan baik dalam fisik maupun mental santri
di pondok pesantren.
Secara umum pondok
pesantren adalah merupakan salah satu bentuk dari lembaga pendidikan khusunya
lembaga pendidikan yang bernapas Islam.
Pengertian pondok pesantren terdapat berbagai pariasinya antara lain pondok
pesantren adalah lembaga keagamaan yang memberikan pendidikan dan pengajaran
serta mengembangkan dan menyebarkan ilmu agama Islam dari pengertian ini sama
dengan lembaga secara umum hanya yang membedakan adalah mengajarkan ilmu yang
beruraikan Islam pesantren sendiri menurut pengertian dasarnya adalah tempat
belajar para santri, sedangkan pondok berarti
rumah atau tempat tempat tinggal sederhana yang terbuat dari bambu di samping
itu kata pondok mungkin berasal dari bahasa Arab “fuduq”
yang berarti “hotel atau asrama”.
Menurut buku Kyai Multitalenta (KH. M. holhah Hasan)
mengatakan bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan yang
muridnya sudah dewasa dan mereka tinggal di asrama atau pondokan yang dibangun
disekitar masjid, lembaga pendidikan pesantren ini, adalah kelanjutan dari
lembaga pendidikan Islam dalam kategori pertama dan kedua. Namun saat ini
karena kondisi memungkinkan, anak-anak sejak usia tingkat pendidikan dasar
sudah dapat dikirim oleh orang tua mereka kepesantren-pesantren yang mereka
kehendaki.
Menurut Ziemek bahwa pesantren diakhir abad ke 20 Masehi,
mempunyai beberapa jenis seluruh pesantren tidak mempunyai kesamaan untuk itu
dia mengelompakkan pesantren menjadi beberapa jenis berdasarkan komponennya:[6]
1. Pesantren yang menggunakan sebagai tempat
pengajaran jenis ini khas untuk kaum sufi (Pesantren tarekat) yang memberikan
pengajaran bagian tarekat.
2. Pesantren yang sudah dilengkapi dengan
pondokan yang berpisah dari rumah kiai, pondokan adalah tempat tinggal santri
dan sebagai tempat belajar.
3. Pesantren yang modifikasinya ditambah dari
pendidikan keterampilan dan terapan baik bagi para santri maupun para remaja
dari desa sekitarnya.
BAB III
ANALISIS KURIKULUM PONDOK PESANTREN
A. Sejarah
Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaanng
Pondok Pesantren
Nurul Falah pertama kali didirikan di Kampung Cimeong Desa Suka Menak Kecamatan
Baros Kabupaten Serang pada tahun 1947-1949 oleh KH. Moch Chaedar sebagai
menantu dari H. Azhari tokoh masyarakat Kampung Cimeong. Pondok Pesantren ini
bahkan ketika didirikan belum memiliki nama, dari sisi sarana dan prasarana masih teramat
sederhana, bentuk bangunan masih berupa gubuk terbuat dari bambu dan atapnya dari daun
kirai. Ada beberapa santri KH. Moch Chaedar angkatan pertama diantaranya :
1. Alm. H. Karsa
2. Ust. Surya
3. Ust. Ujen
4. Alm. Ust Muhammad
5. Ust. Syukur
6. Alm. Syamsudin
7. Ust. Sidiq
8. Ust. Suhaemi
9. Ust. H. Sam’un
10. Ust. Jarkani
11. Ust. Suhari
12. Ust. Mahmud
13. Ust. Kiming
14. Ust. Rusdi
15. Ust. Jafar
16. Ust. Abdul Masjid
Adapun beberapa kitab yang diajarkan
pada masa-masa berdirinya Pondok Pesantren diantaranya:
1. Nahwu Sorof
2. Tafsir
3. Qur’an
4. FiQIH
5. Tauhid, dan
6. Tasauf
Pondok
Pesantren ini bertahan selama tiga tahun karena pada tahun 1951 berpindah ke
Kampung Taman Sari atau lebih dikenal di Kampung Pasir Meong, perpindahan tersebut
disebabkan atas permintaan tokoh masyarakat Kampung Kaungcaang dan Kampung
Pasir Meong di Kampung Taman Sari ini KH. Moch Chaedar mulai mendirikan Madrasah
Diniyah Awaliah (MDA) Hanya berselang dua tahun KH. Moch Chaedar kembali
berpindah tempat ke Kampung Kaungcaang Desa Kaungcaang Cadasari Pandeglang
dengan alasan pesantren dan Madrasah Diniyah bukan sepenuhnya milik pribadi,
selain dari itu latar belakang berpindah ke Kampung Kaungcaang juga disebabkan
permintaan tokoh masyarakat Kaungcaang pada tahun 1952 pada masa itu keadaan
pondok pesantren Nurul Falah masih gubuk yang memperhatikan, bangunannya masih terbuat
dari bambu dan kayu, atapnya terbuat dari daun kirai (hateup) bukan dari
genting seperti sekarang ini.
Seiring dengan
berjalanya waktu maka Mama Moch Chaedar menetap di Kaungcaang pada tahun 1952, Pondok
pesantren tadinya belum diberi nama
akhirnya diberi nama dengan nama Nurul Falah
yang artinya “ Cahaya Kemenangan” yang merupakan dari Nurul Falah.
Dari tahun ketahun
jumlah santri semakin banyak, bukan hanya dari daerah sekitar tapi sudah dari
daerah lain seperti: Sumatera, Bogor, Bekasi, Karawang, Taggerang, Serang,
Pandeglang, Rangkas bitung, dan lain sebagainya.
Dengan semakin
bertambah jumlah santri, dituntut untuk mengembangkan dan menambah pasilitas
sarana dan prasarana pondok pesantren, dari sisi jumlah kobong (asrama)
diperbanyak dan ditingkatkan menjadi kobong (asrama) menjadi bangunan yang
permanen sampai saat ini.
Adapun tokoh-tokoh
yang berjuang dalam mendirikan pondok pesantren Nurul Falah yang masih dalam
keadaan sederhana diantaranya: Lurah Satibi, KH. Azhar, H. Acuk, H. Jasyira, H.
Sabar, H. Anggowi merekalah yang berjuang dan ikut serta dalam mendirikan
pondok pesantren Nurul Falah, kebanyakan santri-santri yang pernah menuntut
ilmu di pondok pesantren Nurul Falah mendirikan pondok pesantren yang bernama
“Nurul Falah” di Kampung Pasir Dangder,
Ust. H. Samsudin mendirikan Madrasah Diniyah Nurul Falah di Kadu Jaro Ust. Kiming
mendirikan Madrasah Diniyah Nurul Falah di Kampung Sukajaya, masih banyak lagi
cabang-cabang Nurul Falah yang tidak bisa disebutkan satu persatunya.[7]
B. Kurikulum di Pondok Pesantren Nurul Falah
Kurikulum di pondok
pesantren Nurul Falah Kaungcaang ini
masih menggunakan tradisi lama,
dan tradisi tersebut masih di terapkan di pondok pesantren sampai saat ini, seperti kegiatan
MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah) sampai saat ini masih dilakukan oleh para
santri meskipun perubahan waktu yang sangat pesat, perubahan waktu disebabkan oleh kegiatan Madrasah Tsanawiyah maupun kegiatan di Madrasah Aliyah yang dilakukan pada jam
14.00-13.00 WIB sedangkan kegiatan
madrasah yang dilakukan pada saat ini yaitu jam 14.00-16.00 WIB. Dimana pada
santri yang dulu memiliki waktu untuk beristirahat akan tetapi waktu
tersebut menjadi semakin sempit, pada kegiatan MDA karena kegiatan yang
dilakukan di Madrasah Aliyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) para pelajar sekarang
dan dulu bukan hanya terdiri dari para santri melainkan dari masyarakat sekitar
seperti dari Kaungcaang, Tataman,
Cikentrung, Pasir Meong, Wado dan masih banyak yang lain.
Adapun beberapa kelas dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Kelas Ibtida A dan Kelas Ibtida B
2. Kelas Wustho, dan
3. Kelas Ulya
Kelas ibtida A dan
kelas ibtida B masih menggunakan sistem di tulis, Kelas wushto sistem pelajaran
menggunakan sistem wetonan dan di tulis dan sedangkan kelas ulya sistem
pengajarannya menggunakan sistem wetonan
Pondok
pesantren Nurul Falah ini membagi para santrinya menjadi tiga kelas:
1. Kelas Ibtida
Kelas ibtida dapat di artikan pemulaan, yang
mana para santri baru datang menetap di pondok pesantren, metode yang digunakan
di kelas ibtida dengan menggunakan kitab-kitab yang masih dasar dengan sistem
ditulis dipapan tulis
Daftar
Mata Pelajaran Ibtida di Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang
Tabel
1
Jadwal
pelajaran MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah)
NO
|
HARI
|
WAKTU
|
MATA PELAJARAN
|
1
|
SENIN
|
13.30-15.30
|
TASRIPAN
SAFINATUNNAZA
|
2
|
SELASA
|
13.30-15.30
|
MATANBINA
|
3
|
RABU
|
13.30-15.30
|
JURUMIAH
|
4
|
KAMIS
|
13.30-15.30
|
AKOID
|
5
|
SABTU
|
13.30-15.30
|
FIQIH
|
6
|
MINGGU
|
13.30-15.30
|
SALASATUL
ROSAIL
|
Tabel
2
Jadwal
Pelajaran Malam
NO
|
HARI
|
WAKTU
|
MATA PELAJARAN
|
1
|
SENIN
|
20.30-22.00
|
AKOID
|
2
|
SELASA
|
20.30-22.00
|
NAHWU
SOROP
|
3
|
RABU
|
20.30-22.00
|
ADABUL
MAR’AH
|
4
|
KAMIS
|
20.30-22.00
|
WASOYA
|
5
|
SABTU
|
20.30-22.00
|
WASOYA
|
6
|
MINGGU
|
20.30-23.00
|
MUHADOROH
|
Tabel 3
Jadwal Pelajaran Kulsub
(Kuliah subuh)
NO
|
HARI
|
WAKTU
|
MATA
PELAJARAN
|
1
|
SENIN
|
05:30-07:00
|
ADABUL MAR’AH
|
2
|
SELASA
|
05:30-07:00
|
FIQIH
|
3
|
RABU
|
05:30-07:00
|
FIQIH
|
4
|
KAMIS
|
05:30-07:00
|
TASRIPAN
|
5
|
SABTU
|
05:30-07:00
|
AHLAKUL BANEN
|
6
|
MINGGU
|
05:30-07:00
|
MAHPUDOT
|
2. Kelas Wustho
Kelas wustho dapat diartikan kelas
pertengahan, yang mana para santri sudah menetap di pondok pesantren sekitar
dua tahun, metode yang digunakan di kelas wustho dengan menggunakan sistem
campuran diantaranya sistem wetonan dan sistem campuran, diantaranya sistem di
tulis di papan tulis oleh para pengajar
Daftar
Mata Pelajaran Wustho di Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang
Tabel
4
Jadwal
Pelajaran MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah)
NO
|
HARI
|
WAKTU
|
MATA PELAJARAN
|
1
|
SENIN
|
13.30-16.
00
|
ADABUL
MAR’AH
KHUTBAH
JUM’AT
|
2
|
SELASA
|
13.30-16.00
|
TARKIBAN
SAFINATUNNAJA
|
3
|
RABU
|
13.30-
16.00
|
NAHWU
WADHI
AQOID
|
4
|
KAMIS
|
13.30-16.00
|
DURUS
FIQIH
HIDAYATULMUSTAPID
|
5
|
SABTU
|
13.30-16.00
|
DURUS
FIQIH
TALARAN
JUZ A’MA
|
6
|
MINGGU
|
13.30-16.00
|
MUHTASORJIDAN
MATANBINA
WALASAS
|
Tabel
5
Jadwal
Pelajaran Malam
NO
|
HARI
|
WAKTU
|
MATA PELAJARAN
|
1
|
SENIN
|
20.30-22.00
|
MUTHAROL
HADIST
|
2
|
SELASA
|
20.30-22.00
|
FIQIH
|
3
|
RABU
|
20.30-22.00
|
NADZOM
IMRITY
|
4
|
KAMIS
|
20.30-22.00
|
MUSTAMIL
|
5
|
SABTU
|
20.30-22.00
|
QIRO’AT
|
6
|
MINGGU
|
20.30-23.00
|
MUHADOROH
|
Tabel
6
Jadwal
Pelajaran Kulsub (Kuliah Subuh)
NO
|
HARI
|
WAKTU
|
MATA PELAJARAN
|
1
|
SENIN
|
05.30-07.00
|
QIRQTUL
ROSYIDAH
|
2
|
SELASA
|
05.30-07.00
|
TAISYIRUL
KHOLAK
|
3
|
RABU
|
05.30-07.00
|
KHULASOH
|
4
|
KAMIS
|
05.30-07.00
|
ROSAIL
|
5
|
SABTU
|
05.30-07.00
|
SAFINAH
|
6
|
MINGGU
|
05.30-07.00
|
MATAN
BINA
|
3. Kelas ulya
Kelas ulya dapat diartikan kelas tinggi,
yang mana para santri sudah lama menetap di pondok pesantren sekitar sudah tiga
tahun atau lebih. Meotde yang digunakan di kelas ulya dengan menggunakan sistem
wetonan dengan kitab- kitab yang dipelajari dan dibahas.
Daftar
Mata Pelajaran Ulya di Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang
Tabel 7
Jadwal mata pelajaran MDA
NO
|
HARI
|
WKTU
|
MATA PELAJARAN
|
1
|
SENIN
|
13.30-15.00
|
TA’LIM MU’TALIM
FATHUL QORIB
|
2
|
SELASA
|
13.00-15.00
|
TANQIHUL KOUL
IRSADUL IBAD
KASIPTU SAZA
WASOYA
|
3
|
RABU
|
13.00-15.00
|
DARDIR
TIJAN DARORI
HILUL MA’KSUD
NASHO IDULIBAD
|
4
|
KAMIS
|
13.00-15.00
|
SALAMUNNAJAT
QOTRUL GOES
MUTAMIMAH
SITTIN MASALAH
|
5
|
SABTU
|
|
QUROTUL UYUN
SALAMUN TAUPIQ
RIADUL BADIAH
KOMITUGYAN
|
6
|
MINGGU
|
13.00-15.00
|
UKUDUL JYEN
TAPSIR YASIN
. KABAIR
MAHPUDOT
|
Tabel
8
Jadwal
Mata Pelajaran Malam
NO
|
HARI
|
WAKTU
|
MATA PELAJARAN
|
1
|
SENIN
|
20.30-22.00
|
BLUGUL MAROOM
UBUDIYAH
|
2
|
SELASA
|
20.30-22.00
|
MINHUSANIAH
|
3
|
RABU
|
20.30-22.00
|
TA’LIM MUTA’LIM
BUKHORI
|
4
|
KAMIS
|
20.30-22.00
|
MUKHTAROLHADIST
|
5
|
SABTU
|
20.30-22.00
|
QIROAT
|
6
|
MINGGU
|
20.30-23.00
|
MUHADOROH
|
Tabel
9
Jadwal
Mata Pelajaran Kulsub ( Kuliah Subuh )
NO
|
HARI
|
WAKTU
|
MATA PELAJARAN
|
1
|
SENIN
|
05.30-07.00
|
ABINAJJA
|
2
|
SELASA
|
05.30-07.00
|
MAJALISUASNIYAH
|
3
|
RABU
|
05.30-07. 00
|
TAFSIR JALALEN
|
4
|
KAMIS
|
05.30-07.00
|
MUHTASOR JIDAN
|
5
|
SABTU
|
05.30-07.00
|
DUROTUNASIHIN
|
6
|
MINGGU
|
05.30-07.00
|
BULUGULMAROM
|
Adapun nama pendidik di
pondok pesantren Nurul Falah Kaungcaang adalah sebagai berikut :
1.
Drs.
Muzayan. M.Ag
2.
Uyu
Zuhrufi, S.Pd
3.
Ust.
Muhit Azahri. AMa
4.
Drs.
E. Baihaki Aziz
5.
Ust.
Atho Jumrata
6.
Ust.
Andi Suhadi
7.
Ust.
Abd Majid
8.
Ust.
Zaenudin
9.
Ust.
Abdurrosyid
10. Ust. Saukani
11. Ust. Saepul Munir
12. Ust. Abdul Rohman Puadi, S.Pd.I
13. Ust. M. Mukhlis Faturrahman
14. Ust. TB. Sihabudin SH
15. Ust. Rizal, S.Pd.I
16. Ust. Muhi Maulana
17. Ust. Aburijal Chili
18. Ustd. Sumiyati
19. Ustd. Neni Yunengsih
20. Ustd. Siti Nuraeni
Adapun kegiatan
mingguan di pondok pesantren Nurul Falah Kaungcaang adalah sebagai berikut:
-
Muhadoroh
-
Pembacaan
surat yasin
Kegiatan
tahunan seperti:
-
Ikhtifalan
-
Maulid
Nabi Muhamad SAW
-
Haul
K.H Moch Chaedar atau nemu tahun.
C. Metode Pembelajaran di Pondok Pesantren
Metode pembelajaran
di pondok pesantren Nurul Falah dilaksanakan
secara wetonan atau bandungan,
sorogan serta pangajaran kitab-kitab klasik, metode pengajaran yang sekarang, tetapi kalau dulu tidak ada
metode klasikal.
1. Wetonan atau bandungan
Wetonan atau bandungan adalah matode yang
paling utama di lingkungan pesantren metode wetonan (bandungan) ialah suatu
metode dengan cara pengajaran dengan guru membaca, menterjemahkan, menerangkan dan menulis buku-buku Islam
dalam bahasa Arab
sedangkan sekelempok santri mendengarkan mereka memeperhatikan bukunya sendiri
dan membuat catatan-catatan (baik arti maupun keterangan) tentang kata-kata
atau buah pikiran yang sulit. Penerapan metode tersebut mengakibatkan santri
bersikap pasif sebab kreativitas dalam peroses belajar mengajar didominasi
ustadz atau kiai. Sementara santri hanya mendengarkan dan memperhatikan
keterangannya,
metode wetonan dalam perakteknya selalu berorientasi pada materi tanpa melalui
kontrol yang tegas, metode
wetonan ini berada pada tingkat menengah ,metode sorogan dan wetonan sama-sama
memiliki ciri pemahaman yang sangat kuat pada tekstual atau literal.
Metode
wetonan ini memungkinkan kiai atau ustad mengawasi, menilai, dan membimbing
secara maksimal kemampuan santri dalam menguasi materi sedangkan metode
bandungan terletak pada pencapaian
kuantitas dan percepatan kajian kitab untuk tujuan kedekatan santri
kepada kiai.
Kedua metode tersebut sebenarnya merupakan
konsekuensi logis dari layanan yang sebesar-besarnya kepada santri adapun dalam
bandungan para santri memperoleh kesempatan untuk bertanya atau meminta
penjelasan lebih lanjut atas keterangan kiai sementara catatan-catatan santri yang dibuat membantu untuk malakukan telah
atau mempalajari lebih lanjut isi kitab terserbut setelah selesai.
2. Sorogan
Metode pengajaran dengan pola sorogan
dilaksanakan dengan jalan santri yang biasanya pandai menyorogan kitab kepada
kiai untuk di baca dihadapan kiai. Jika
ada kekeliruan atau kesalahan langsung diperbaiki oleh kiai itu di pesantren,
sorogan dilakukan
oleh dua atau tiga orang santri saja, yang biasa terdiri dari keluarga Kiai
atau santri-santri yang diharapkan metode sorogan merupakan metode yang
ditempuh dengan cara menyampaikan pelajaran kepada santri secara individual,
biasanya disamping pesantren juga dilangsungkan
di Mushola,Masjid,
atau di rumah-rumah, metode ini dikelompokan santri pada tingkat rendah yaitu
mereka yang baru menguasai membaca
Al-Qur’an melaui sorogan, dan perkembangan secara intelekektual santri dapat
dibimbing kiai secara utuh dia dapat memberikan tekanan pengajaran kepada
santri-santri tertentu atas dasar observasi langsung terhadap tingkat kemampuan dasar dan
kapasitas mereka. Sebaliknya penerapan metode sorogan menuntun kesabaran dan
keuletan pengajar santri dituntut memiliki disiplin tinggi.
3. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu cara mengajar
atau penyajian materi melalui penuturan dan penerapan lisan oleh kiai kepada
santriawan atau santriawati, agar santriawan-santriawati lebih memahami pembelajaran secara
efektif dengan menggunakan metode ceramah,
maka santriawan atau santriawati perlu dilatih mengembangkan keterampilan
berpikir untuk memahami suatu proses dengan cara mengajukan pertanyaan,
memberikan tanggapan, dan mencatat penalarannya secara sistematis. Jadi
dipahami metode ceramah merupakan sebuah bentuk interaksi belajar mengajar yang
di lakukan penjelasan dan penuturan secara lisan oleh kiai terhadap santri.
Metode ini tergantung pada kiai bagaimana ia menetapkan dan mengendalikannya
dalam pembelajaran jika terlalu banyak menggunakan metode ceramah atau metode
ini akan menimbulkan rasa bosan
pada santri dalam mengikuti pelajaran.
D. Kurikulum di Pondok Pesantren Nurul Falah
Kurikulum di pondok
pesantren Nurul Falah Kaungcaang ini
masih menggunakan tradisi lama,
dan tradisi tersebut masih di terapkan di pondok pesantren sampai saat ini, seperti kegiatan
MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah) sampai saat ini masih dilakukan oleh para
santri meskipun perubahan waktu yang sangat pesat, perubahan waktu disebabkan oleh kegiatan Madrasah Tsanawiyah maupun kegiatan di Madrasah Aliyah yang dilakukan pada jam
14.00-13.00 WIB sedangkan kegiatan
madrasah yang dilakukan pada saat ini yaitu jam 14.00-16.00 WIB. Dimana pada
santri yang dulu memiliki waktu untuk beristirahat akan tetapi waktu
tersebut menjadi semakin sempit, pada kegiatan MDA karena kegiatan yang
dilakukan di Madrasah Aliyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) para pelajar sekarang
dan dulu bukan hanya terdiri dari para santri melainkan dari masyarakat sekitar
seperti dari Kaungcaang, Tataman,
Cikentrung, Pasir Meong, Wado dan masih banyak yang lain.
Adapun beberapa kelas dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Kelas Ibtida A dan Kelas Ibtida B
2. Kelas Wustho, dan
3. Kelas Ulya
Kelas ibtida A dan
kelas ibtida B masih menggunakan sistem di tulis, Kelas wushto sistem pelajaran
menggunakan sistem wetonan dan di tulis dan sedangkan kelas ulya sistem
pengajarannya menggunakan sistem wetonan.
Pondok
pesantren Nurul Falah ini membagi para santrinya menjadi tiga kelas :
1. Kelas Ibtida
Kelas ibtida dapat di
artikan pemulaan, yang mana para santri baru datang menetap di pondok
pesantren, metode yang digunakan di kelas ibtida dengan menggunakan kitab-kitab
yang masih dasar dengan sistem ditulis dipapan tulis
Daftar
Mata Pelajaran Ibtida di Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang
Tabel
1
Jadwal
pelajaran MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah)
NO
|
HARI
|
WAKTU
|
MATA PELAJARAN
|
1
|
SENIN
|
13.30-15.30
|
TASRIPAN
SAFINATUNNAZA
|
2
|
SELASA
|
13.30-15.30
|
MATANBINA
|
3
|
RABU
|
13.30-15.30
|
JURUMIAH
|
4
|
KAMIS
|
13.30-15.30
|
AKOID
|
5
|
SABTU
|
13.30-15.30
|
FIQIH
|
6
|
MINGGU
|
13.30-15.30
|
SALASATUL
ROSAIL
|
Tabel
2
Jadwal
Pelajaran Malam
NO
|
HARI
|
WAKTU
|
MATA PELAJARAN
|
1
|
SENIN
|
20.30-22.00
|
AKOID
|
2
|
SELASA
|
20.30-22.00
|
NAHWU
SOROP
|
3
|
RABU
|
20.30-22.00
|
ADABUL
MAR’AH
|
4
|
KAMIS
|
20.30-22.00
|
WASOYA
|
5
|
SABTU
|
20.30-22.00
|
WASOYA
|
6
|
MINGGU
|
20.30-23.00
|
MUHADOROH
|
Tabel
3
Jadwal
Pelajaran Kulsub (Kuliah subuh)
NO
|
HARI
|
WAKTU
|
MATA
PELAJARAN
|
1
|
SENIN
|
0530-07.00
|
ADABUL MAR’AH
|
2
|
SELASA
|
05.30-07.00
|
FIQIH
|
3
|
RABU
|
05.30-07.00
|
FIQIH
|
4
|
KAMIS
|
05.30-07.00
|
TASRIPAN
|
5
|
SABTU
|
05.30-07.00
|
AHLAKUL BANEN
|
6
|
MINGGU
|
05.30-07.00
|
MAHPUDOT
|
2. Kelas Wustho
Kelas wustho dapat diartikan kelas
pertengahan, yang mana para santri sudah menetap di pondok pesantren sekitar
dua tahun, metode yang digunakan di kelas wustho dengan menggunakan sistem
campuran diantaranya sistem wetonan dan sistem campuran, diantaranya sistem di
tulis di papan tulis oleh para pengajar
Daftar
Mata Pelajaran Wustho di Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang
Tabel
4
Jadwal Pelajaran MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah)
NO
|
HARI
|
WAKTU
|
MATA PELAJARAN
|
1
|
SENIN
|
13.30-16.
00
|
ADABUL
MAR’AH
KHUTBAH JUM’AT
|
2
|
SELASA
|
13.30-16.00
|
TARKIBAN
SAFINATUNNAJA
|
3
|
RABU
|
13.30-
16.00
|
NAHWU
WADHI
AQOID
|
4
|
KAMIS
|
13.30-16.00
|
DURUS
FIQIH
HIDAYATULMUSTAPID
|
5
|
SABTU
|
13.30-16.00
|
DURUS
FIQIH
TALARAN
JUZ A’MA
|
6
|
MINGGU
|
13.30-16.00
|
MUHTASORJIDAN
MATANBINA
WALASAS
|
Tabel
5
Jadwal
Pelajaran Malam
NO
|
HARI
|
WAKTU
|
MATA PELAJARAN
|
1
|
SENIN
|
20.30-22.00
|
MUTHAROL
HADIST
|
2
|
SELASA
|
20.30-22.00
|
FIQIH
|
3
|
RABU
|
20.30-22.00
|
NADZOM
IMRITY
|
4
|
KAMIS
|
20.30-22.00
|
MUSTAMIL
|
5
|
SABTU
|
20.30-22.00
|
QIRO’AT
|
6
|
MINGGU
|
20.30-23.00
|
MUHADOROH
|
Tabel
6
Jadwal
Pelajaran Kulsub (Kuliah Subuh)
NO
|
HARI
|
WAKTU
|
MATA PELAJARAN
|
1
|
SENIN
|
05.30-07.00
|
QIRQTUL
ROSYIDAH
|
2
|
SELASA
|
05.30-07.00
|
TAISYIRUL
KHOLAK
|
3
|
RABU
|
05.30-07.00
|
KHULASOH
|
4
|
KAMIS
|
05.30-07.00
|
ROSAIL
|
5
|
SABTU
|
05.30-07.00
|
SAFINAH
|
6
|
MINGGU
|
05.30-07.00
|
MATAN
BINA
|
3. Kelas ulya
Kelas ulya dapat diartikan kelas tinggi,
yang mana para santri sudah lama menetap di pondok pesantren sekitar sudah tiga
tahun atau lebih. Meotde yang digunakan di kelas ulya dengan menggunakan sistem
wetonan dengan kitab- kitab yang dipelajari dan dibahas.
Daftar
Mata Pelajaran Ulya di Pondok Pesantren Nurul Falah Kaungcaang
Tabel 7
Jadwal mata pelajaran MDA
NO
|
HARI
|
WKTU
|
MATA PELAJARAN
|
1
|
SENIN
|
13.30-15.00
|
TA’LIM MU’TALIM
FATHUL QORIB
|
2
|
SELASA
|
13.00-15.00
|
TANQIHUL KOUL
IRSADUL IBAD
KASIPTU SAZA
WASOYA
|
3
|
RABU
|
13.00-15.00
|
DARDIR
TIJAN DARORI
HILUL MA’KSUD
NASHO IDULIBAD
|
4
|
KAMIS
|
13.00-15.00
|
SALAMUNNAJAT
QOTRUL GOES
MUTAMIMAH
SITTIN MASALAH
|
5
|
SABTU
|
|
QUROTUL UYUN
SALAMUN TAUPIQ
RIADUL BADIAH
KOMITUGYAN
|
6
|
MINGGU
|
13.00-15.00
|
UKUDUL JYEN
TAPSIR YASIN
. KABAIR
MAHPUDOT
|
Tabel
8
Jadwal
Mata Pelajaran Malam
NO
|
HARI
|
WAKTU
|
MATA PELAJARAN
|
1
|
SENIN
|
20.30-22.00
|
BLUGUL MAROOM
UBUDIYAH
|
2
|
SELASA
|
20.30-22.00
|
MINHUSANIAH
|
3
|
RABU
|
20.30-22.00
|
TA’LIM MUTA’LIM
BUKHORI
|
4
|
KAMIS
|
20.30-22.00
|
MUKHTAROLHADIST
|
5
|
SABTU
|
20.30-22.00
|
QIROAT
|
6
|
MINGGU
|
20.30-23.00
|
MUHADOROH
|
Tabel 9
Jadwal Mata Pelajaran Kulsub ( Kuliah Subuh )
NO
|
HARI
|
WAKTU
|
MATA PELAJARAN
|
1
|
SENIN
|
05.30-07.00
|
ABINAJJA
|
2
|
SELASA
|
05.30-07.00
|
MAJALISUASNIYAH
|
3
|
RABU
|
05.30-07. 00
|
TAFSIR JALALEN
|
4
|
KAMIS
|
05.30-07.00
|
MUHTASOR JIDAN
|
5
|
SABTU
|
05.30-07.00
|
DUROTUNASIHIN
|
6
|
MINGGU
|
05.30-07.00
|
BULUGULMAROM
|
Adapun nama pendidik di
pondok pesantren Nurul Falah Kaungcaang adalah sebagai berikut :
1.
Drs.
Muzayan, M. Ag
2.
Uyu
Zuhrufi, S.Pd
3.
Ust.
Muhit Azahri. AMa
4.
Drs.
E. Baihaki Aziz
5.
Ust.
Atho Jumrata
6.
Ust.
Andi Suhadi
7.
Ust.
Abd Majid
8.
Ust.
Zaenudin
9.
Ust.
Abdurrosyid
10. Ust. Saukani
11. Ust. Saepul Munir
12. Ust. Abdul Rohman Puadi, S.Pd.I
13. Ust. M. Mukhlis Faturrahman
14. Ust. TB. Sihabudin SH
15. Ust. Rizal, S.Pd.I
16. Ust. Muhi Maulana
17. Ust. Aburijal Chili
18. Ustd. Sumiyati
19. Ustd. Neni Yunengsih
20. Ustd. Siti Nuraeni
Adapun kegiatan
mingguan di pondok pesantren Nurul Falah Kaungcaang adalah sebagai berikut:
-
Muhadoroh
-
Pembacaan
surat yasin
Kegiatan
tahunan seperti:
-
Ikhtifalan
-
Maulid
Nabi Muhamad SAW
-
Haul
K.H Moch Chaedar atau nemu tahun.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan
bahwa pondok pesantren Nurul Falah Kaungcaang yang berada di Desa Kaungcaang
Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang. Pondok pesantren Nurul Falah ini dibangun pada tahun 1947-1949 oleh KH. Moch Chaedar sebagai menantu dari H.
Azhari tokoh masyarakat Kampung Cimeong
setelah KH. Moch Chaedar wafat pengelola pondok pesantren Nurul Falah
dilanjutkan oleh putranya yang bernama Drs. Muzayan, M.Ag. Adapun beberapa
cabang pondok pesantren Nurul Falah Kaungcaang yaitu di Kampung Pasir Dangder,
Sukajaya, dan masih banyak lagi cabang-cabang Nurul Falah yang tidak bisa disebutkan
satu persatunya.
Adapun metode yang diterapkan di pondok pesantren Nurul
Falah yaitu : Sorogan, Wetonan dan Bandungan dan Ceramah, materi pembelajaran
yang di berikan pada setiap santri di pondok pesantren ini tentunya tidak akan
sama, materi diberikan berdasarkan tingkat pengetahuan dasar dan disesuaikan
dengan usia serta jenjang kebutuhan tersebut.
Berikut ini kurikulum atau materi pelajaran yang
diberikan di pondok pesantren Nurul Falah yaitu : Hafalan Al-Quran atau Juz
a’ma, kitab Jurumiah, Tarkiban, Tasrifan, Safinatunaja, Aqoid, Matanbina,
Fiqih, Salasaturrosail, Adabul Mra’h, Wasoya, Akhlakul Banen, Mahfudot, Nahwu
Wadhi, Durusfiqih, Hidayatul Mustafid, Muhktasorjidan, Nadzom, Mustamil,
Qiroatulrosidah, Tayisirulkholaq, Khulasoh, Majmuatu Salasaturrosail, Ta’lim
Mutalim, Fathulqorib, Tangkihulkoul, Irsadulibad, Kasifatusaja, Wasoya,
Hilulmaksud, Nasoihulibad, Dardir, Tijandarori, Salamunnajat, Kotrulgoes,
Mutamimah, Sitinmasalah, Qirotuluyun, Salamuntaufik, Riadulbadiah, Komitugyan,
Ukuduljiyen, Tafsir Yasin, Kabair, Bulugulmarom, Soheh Bukhori, Mukhtarol
Hadist, Abinaja, Majalis, Tafsir Jalalen, dan Durotunnasihin.
B. Saran-saran
Dari karya tulis ini
penulis memberikan saran kepada :
1. Pengurus pondok pesantren
Dapat meningkatkan proses
pendidikan dan pembelajaran yang lebih
baik sehingga bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas out put para santri atau lulusan guna bermanfaat untuk Agama,
Bangsa dan Negaranya.
2. Masyarakat
Dapat mendukung program atau
kegiatan yang telah di laksanakan di pesantren, karena tanggung jawab
pendidikan bukan hanya terletak pada pundak pengurus pondok pesantren akan
tetapi tanggung jawab semua pihak diantaranya masyarakat.
3. Santri
Mengikuti dan mendukung
program-program kegiatan yang telah di tetapkan oleh para pengurus pondok
pesantren Nurul Falah, mengikuti kegiatan dengan serius agar memiliki
kompetensi yang mampu dimanfaatkan ketika kembali ke dalam masyarak yang lebih
luas.
DAFTAR
PUSTAKA
Ibrahim. 2007. Ilmu dan AplikasiPendidikan. Bandung : IMPERAL BHAKTI UTAMA
Umar Narasudin. 2011. KyaiMultitalenta Jakarta : PT.
LisnaFariska Putra
[1] http:www.google.com./globallavebook
x.blog spot jam 15.33 11 oktober
2016
[2] www. Informasi ahli. Com >Home> Rumusan masalah jam 10. 30 3
oktober 2016
[3] www. Informasi ahli. Com >Home> penelitian 10. 45 5 oktober 2016
[4] http:www.google.com. global lavebook x blogspot co.id/2014 jam
15.23 11oktober 2016
[5]Prof.dr.R Ibrahim, MA. Teorikurikulum.
Bandung : Imperial Bhakti Utama. Hlm 99
[6] Prof. DR. H. Nasruddin Umar, M. A 2010. Sang Guru Istimewa. Jakarta:PT liska farisika putra.Hlm xxxv.
[7] Aa blogaddress. Blogspot. Com/
No comments:
Post a Comment